.jpg)
Peringati Hari Kartini, Dinkes Gelar Pemeriksaan Kanker Serviks dan Payudara Gratis
KOTA MALANG, Zonapostindonesia.com - Tingginya angka kasus kanker pada kaum perempuan mendorong Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menyelenggarakan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim (Serviks) dan Kanker Payudara melalui IVA Test dan pemeriksaan payudara klinis (Sadanis).
Kegiatan
ini diselenggarakan mulai tanggal 20-22 April 2022, diberikan gratis kepada
masyarakat Kota Malang yang telah mendaftarkan diri sebelumnya.
Kepala
Dinkes Kota Malang dr. Husnul Muarif menyatakan, kegiatan ini dilakukan dalam
rangka peringatan Hari Kartini. Tak disangka, ternyata antusiasme masyarakat
cukup tinggi dan melebihi target awal.
“Akhirnya
kita batasi melayani 375 orang selama tiga hari ini, 125 orang setiap harinya.
Kegiatan ini murni inisiatif dari Dinkes dan menggunakan APBD Kota Malang,
sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya,” ujar dr. Husnul.
Pihaknya
berharap kasus kanker serviks dan payudara di Kota Malang dapat ditekan sedini
mungkin. Jika ada yang terindikasi, maka akan ada gradenya dan akan
ditindaklanjuti dengan rujukan ke rumah sakit ataupun penanganan di puskesmas.
Sementara
itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Malang, drg. Muhamad Zamroni mengungkapkan, target
capaian pemeriksaan kanker serviks pada tahun 2022 di Kota Malang adalah 40
persen dari total jumlah wanita usia subur, yakni 30-50 tahun atau sekitar
50.952.
“Dari
target tersebut, kemungkinan ada yang menderita kanker leher rahim atau
serviks. Sehingga kita mulai di Dinkes kita lakukan secara massal seperti ini
dan respons masyarakat cukup bagus bahkan di luar perkiraan. Diharapkan deteksi
dini harus dilakukan kepada sebanyak mungkin sasaran. Dengan demikian, jika ada
yang positif akan diberikan tindak lanjut secepatnya,” ujar Zamroni.
Lebih
lanjut, Zamroni mengungkapkan, selama ini memang sasaran deteksi kanker serviks
dan payudara masih minim. Terutama untuk tes IVA banyak ibu-ibu yang belum
menyadari bahwa dia ada gejala. Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri
masih kurang untuk tes IVA dan Sadanis.
“Maka
dari itu, kami gencarkan edukasi melalui promosi kesehatan. Dengan deteksi dini
agar tidak terjadi keterlambatan penanganan sehingga bisa lebih cepat pulih.
Banyak yang malu rata-rata,” pungkasnya.
Tak
hanya pemeriksaan kanker serviks dan payudara, pada kesempatan ini juga
disediakan skrining penyakit tidak menular (PTM), yakni tinggi badan, berat
badan, lingkar perut, gula darah, dan tekanan darah. Demi menjaga kesehatan
tubuh, setiap peserta juga akan mendapat multivitamin untuk satu bulan.
“Ini
juga akan kita gencarkan karena pemerintah menetapkan 100 persen warga usia
15-59 tahun harus di-skrining kesehatan, utamanya penyakit tidak menular.
Karena ini adalah salah satu indikator standar pelayanan minimal di bidang kesehatan,”
tuturnya.
Masyarakat
diharapkan dapat memeriksakan diri di puskesmas ataupun posbindu di
masing-masing RW secara gratis. Pria berkaca mata ini juga menyebutkan bahwa
Dinkes Kota Malang memiliki program Jemput Bola Pemeriksaan Gratis Penyakit
Tidak Menular (Jebol Perintis PTM).
Salah
satu peserta pemeriksaan, Yoan Purnama Sari dari Arjosari mengungkapkan
apresiasinya akan kegiatan pemeriksaan kanker serviks dan payudara ini.
“Saya
bersyukur sekali bisa ada kegiatan ini, sehingga bisa mengetahui kondisi
kewanitaan saya. Selama ini saya belum pernah tes seperti ini. Karena memang
takut, katanya sakit. Tapi seiring berjalannya waktu kan banyak kejadian
kanker, jadi saya beranikan diri. Semoga hasilnya bagus dan ke depan bisa lebih
intens lagi kegiatan seperti ini. Karena memang bermanfaat sekali bagi ibu-ibu
seperti kami,” pungkasnya.
PEWARATA: DWS
.jpg)
0 Comments: