Oleh: Ahmad Andrey Maulana, Zonapostindonesia.com - Pada zaman sekarang ini tentunya terdapat banyak masalah yang cukup kompleks yang dihadapi oleh masing-masing individu. Media sosial membuat setiap orang bisa menjadi publik figur yang dalam kehidupannya bisa disorot oleh semua orang.
Hal inilah yang nantinya akan menjadi
salah satu tekanan yang tidak pernah dihadapi di masa dulu. Sebelum adanya media
sosial, sebuah masalah yang paling besar sekalipun hanya tersebar di wilayah
satuan lingkungan setempat saja. Namun, saat ini di zaman teknologi ini hal apapun bisa viral dalam waktu
sekejap.
Kemajuan teknologi juga dapat membawa
dampak yang buruk bagi psikologi setiap manusia. Sekilas memotret kehidupan
sekarang, kebanyakan orang yang
sudah lupa akan jati dirinya terutama dalam media sosial.
Saat ini ada dua kemungkinan tentang
banyaknya orang yang terjebak dalam dunia maya atau mungkin dunia maya sudah
menjebak setiap orang untuk menjadi tidak realistis lagi. Oleh karena itu, kita
harus bisa menjaga akal agar tetap bisa dikatakan waras.
Otak kita harus
digunakan semaksimal mungkin untuk berfikir. Agar, ketika akan melakukan
sesuatu jangan sampai selalu terperdaya oleh keinginan yang secara tidak
langsung malah menyudutkan diri kita ke jurang kepribadian yang buruk. Heran
juga ketika melihat orang-orang yang melakukan sesuatu malah merugikan dirinya
sendiri.
Indikator utama mungkin terletak pada penggunaan gadget
yang secara berlebihan. Sekarang coba bayangkan berapa lama kira-kira kalian
mampu bertahan untuk tidak memegang smartphone? Satu jam? Seharian
penuh? Atau hanya ketika di waktu kalian sudah tidur? Hal ini menjadi salah
satu hal yang sangat mustahil dilakukan di era kehidupan sekarang ini.
Bagi saya pribadi rasanya hidup tanpa
gadget 5 menit saja sudah terasa sangat lama dan membuat diri sendiri itu tidak
tenang. Sebenarnya hal ini yang menjadi pengaruh yang buruk bagi kita semua,
baik secara kesehatan maupun fikiran.
Kita sadari
bersama dari
penggunaan gadget secara berlebihan juga meningkatkan overthinking yang
sangat frontal. Kalau dirasakan cara menjaga akal agar tetap bisa berfikir realistis
itu sangat mudah kita hanya perlu menggunakan gadget sewajarnya saja
sesuai dengan kebutuhan kita. Jadikanlah teknologi yang semakin canggih ini sebagai
jembatan untuk mentransfer nilai-nilai positif.
Sadari bahwa kalian hidup di Dunia
Nyata. Saat ini banyak sekali orang sudah terlena dengan buaian yang sangat manis
di media sosial. Sehingga kebanyakan
orang menjadi tidak realistis lagi dalam menjalankan kehidupannya, bahkan sudah tidak bisa membedakan mana dunia maya dan dunia nyata.
Tapi, herannya setiap
orang ketika
banyak permasalahan di dunia nyata itu malah banyak diumbar di dunia maya. Hal semacam ini yang memang perlu di fikirkan
secara jernih, terkadang dari umbaran masalah di dunia maya bukannya mendapat
rasa empati justru mendapat bully-an dari netizen yang katanya budiman.
Anehnya, kehidupan
seseorang itu malah terbalik.
Sekilas potret
kehidupan
kebanyakan permasalahan di dunia maya banyak juga yang membawanya hingga ke
dunia nyata. Padahal, itu bukan tempatnya tapi dipaksakan tuangan cerita yang memang
sedikit banyak pengaruhnya itu negatif dalam dirinya.
Hal yang tidak
wajar pasti terjadi tanpa dikehendaki, tetapi akal kita dimana ketika melihat
sesuatu hal itu memang bukan ranahnya dibawa kesana.
Munculah Fenomena Selebgram hingga
membuat orang menjadi “gila” yang rela kehilangan jati dirinya, rela melupakan
keselamatan jiwanya, demi bisa eksis di sosial media.
Daripada kalian hanya sibuk mengisi
kebutuhan dengan bermain media sosial. Tidak ada salahnya jika kalian mencoba
untuk menekuni salah satu hobi yang kalian miliki. Misalnya seperti fotografi,
musisi, penulis, atau masih banyak lagi hal lainnya.
Pada intinya ketika kalian disibukkan
oleh kegiatan-kegiatan yang lebih berbau positif tentunya akan lebih membawa
pengaruh yang positif bagi kehidupan kalian. So, dengan banyaknya pengalaman
tersebut akan membuatmu lebih berfikir dewasa dalam bersikap dan memahami
dengan betul apa fungsi dari gadget yang sebenarnya dan bagaimana cara
menggunakannya dengan positif.
Sejatinya teknologi, media sosial bisa
menjadi sahabat ataupun lawan yang akan berdampak buruk bagi kalian. Jadi
bijaklah dalam penggunaan media sosial.
Jangan terlalu
serius ini hanya sekilas pandangan dari saya dalam memotret kehidupan sekarang.
Penulis Aktif sebagai Kabid 1
Kaderisasi PK PMII Unej Bondowoso
0 Comments: