Totalitas Aipda "Agus Dalang" Dalam Membina Sanggar Kesenian Jaranan Nusantara
KEDIRI - Disela-sela kesibukan sebagai anggota polisi, Aipda Agus Budiono sosok Bhabinkamtibmas Desa Surat Polsek Mojo Polres Kediri Kota punya concern terhadap pelestarian budaya. Dia menjalankan tugas pembinaan sekaligus membentengi pemuda desa dari jeratan narkoba dan perkelahian antar perguruan silat. Selasa, (09/11/2021)
Polisi
yang tenar dengan sebutan "Agus Dalang" ini berdinas di sebagai
Bhabinkamtibmas Desa Surat Polsek Mojo Polres Kediri Kota ini totalitas dalam
mengembangkan seni tradisional Jaranan serta mendirikan Sanggar Kesenian
Jaranan Nusantara dan membantu mencarikan panggung. Tidak hanya itu, dia
berusaha menyempatkan hadir saat pemain jaranan manggung. Selalu bisa hadir
untuk memberikan semangat dan bantuan moral. ”Kalau untuk urusan melestarikan
tradisi, atasan tidak mungkin marah to,” seloroh Aipda Agus Dalang, lantas
tertawa lepas.
Bapak
dua anak tersebut juga hadir ketika mereka berlatih seminggu sekali di akhir
pekan. Kebetulan, tempat latihan itu di Sanggar Kesenian Jaranan Nusantara yang
terletak di samping balai desa Surat Mojo. Tak jarang aparat desa mulai bapak
lurah sampai Pak RT juga turut hadir.
Namun,
perjalanan mengurus Sanggar Kesenian Jaranan Nusantara bukan tanpa kendala.
Bripka Agus Dalang mengakui untuk mengajak pemuda desa agar melestarikan budaya
apalagi sekarang ini banyak sekali budaya luar yg masuk ke Indonesia.
Meski
begitu, Agus Dalang tetap berusaha. Dia tidak mau main-main dalam mengurus
sanggar. Saat ini sanggar tersebut memiliki 100 member yang mayoritas dari
pemuda Desa Surat Mojo. Mereka berasal dari berbagai kalangan. Mulai penggiat
seni, pegawai, anak sekolah, hingga mahasiswa.
Ada
juga anak jalanan yang bergabung. Tak pelak, dibutuhkan tenaga ekstra untuk
mengawasi mereka satu per satu. Agus Dalang tidak ingin anggotanya, khususnya
anak-anak, terlibat dalam pusaran kelam obat-obatan terlarang. Sebaliknya,
kesenian harus bisa menjadi wadah bagi mereka untuk berbuat lebih baik. ”Dulu
ada yang sukanya minum pil koplo,” ungkapnya.
Aipda
Agus Dalang tak lantas memenjarakan anak tersebut. Dia memilih untuk
menampungnya di sanggar itu. Lalu, secara perlahan, anak tersebut dibina untuk
ikut melestarikan budaya. ”Alhamdulillah, dia sekarang sembuh dan tidak
kepikiran kembali menggunakan pil koplo atau narkoba,” tuturnya.
Pendekatan
yang digunakan memang didasarkan semangat kekeluargaan. Meski bertubuh kekar, Agus
Dalang sebenarnya adalah sosok yang lembut. ”Paling penting jaga kekompakan dan
seduluran saja,” lanjutnya.
“Di
masa Pandemi saat ini kami fokuskan dalam hal pembinaan dan terus mengasah
kemampuan, walau untuk pertunjukan masih dilarang dikarenakan pencegahan
penyebaran Covid, namun untuk latihan rutin tetap kami gelarkan selain itu juga
sebagai sarana silaturahmi serta imbauan Kamtibmas.” tandasnya.
Edo
Rangga, (Sumber: Humas Polres Jember)
0 Comments: