Polres Jember, KODIM 0824 Jember, PEMKAB Jember, UNEJ, PMI, Perhutani PTPN, BKSDA dan Relawan Lakukan Observasi di 24 Zona Rawan Bencana
JEMBER – AKBP Arif Rachman Arifin, SIK., MH. Kepala Kepolisian Resor Jember menggandeng berbagai pihak yang diantaranya KODIM 0824 Jember, PEMKAB Jember, UNEJ Jember SAE, PMI, Perhutani PTPN, BKSDA dan beberapa Relawan di Jember. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah koordinasi langsung dengan masyarakat hingga tingkat RT/RW untuk melakukan aksi mitigasi dan kesiapsiagaan Kebencanaan untuk meminimalisir dampak terjadinya bencana.
“Setelah kami lakukan pemetaan data wilayah rawan bencana dengan tim kebencanaan, hari ini telah kita turunkan tim untuk melakukan observasi secara langsung di 24 titik zona rawan bencana, kita libatkan pula Babinsa dan Babinkamtibmas untuk ikut ambil bagian pada kegiatan tersebut”, katanya saat koordinasi dengan Bupati Jember Rabu siang (03/11/2021) di Pendopo Wahya Wibawa Graha Kabupaten Jember.
Dirinya
juga telah berkoordinasi dengan Kodim 0824 Jember untuk menyiapkan sarana dan
prasarana kebutuhan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat
berupa tenda, Kursi Lapangan, perahu karet, jenset, makanan, gergaji, senter,
pelbet, gandis, truk, mobil rescue double cabin, dapur umum, sepeda motor,
Ambulan dan eskavator.
"Untuk
kesiapsiagaan bencana telah kita siapkan kebutuhannya, antisipasi terjadinya
hal-hal yang kita sendiri tidak tahu kapan bencana itu datang," ulasnya.
Masih
kata AKBP Arif Rachman Arifin, SIK., MH. Kapolres Jember, dirinya menghimbau
kepada masyarakat untuk selalu siaga akan terjadinya bencana.
"Saya
himbau masyarakat siaga dan juga turut memberikan informasi kepada pihak-pihak
terkait baik pemerintah daerah maupun TNI POLRI agar mudah penanganannya,
Polres beserta Tim siap 24 Jam untuk Masyarakat." tuturnya.
Hendy Siswanto Bupati Jember saat diwawancarai oleh awak media mengatakan mendukung penuh apa yang telah diinisiasi oleh Polres Jember dan Timnya. Pasalnya, apa yang telah dipaparkan sedikitnya terdapat 9 Kecamatan tersebar di 24 Desa yang memasuki Zona Rawan Bencana.
“Sudah
menjadi kebiasaan lama di Kabupaten Jember di Bulan Desember hingga Januari
intensitas hujan tinggi, terdapat 9 Kecamatan tersebar di 24 Desa atau wilayah yang
rawan bencana, dari teman-teman Polres, Destana dan Muspika telah bergerak
melakukan mitigasi dan survey pada 24 titik tersebut hari ini,” ungkapnya.
Langkah
selanjutnya menurut bupati adalah memberikan Edukasi dan sosialisasi kepada
masyarakat bahwa 24 titik tersebut adalah daerah-daerah rawan banjir dan tanah
longsor. “Apabila terjadi longsor atau banjir masyarakat sudah sadar akan resiko
bahwa daerah ini adalah daerah rawan banjir dan longsor,” katanya.
Dirinya
juga mengatakan jika hasil survey telah selesai apabila ada kerusakan yang
dapat ditangani sekarang dirinya akan tangani secara langsung.
“Penanganannya
kita akan cek data lapangan, jika hal itu bisa ditangani sekarang misalkan
longsor, kita akan buat konsrtuksi sederhana terlebih dahulu bukan konstruksi
permanen, kalo permanen untuk kondisi sekarang sudah tidak mungkin karena
intensitas hujan sangat tinggi.” Ungkapnya. Dirinya berharap agar masyarakat
selalu waspada akan terjadinya banjir dan tanah longsor.
Ali Wafi, (Sumber: Humas Polres Jember)
0 Comments: