Kementerian Agama Kabupaten Jember bersama FKUB, Gelar Dialog Lintas Agama “Menjaga Toleransi Untuk Keutuhan NKRI”
JEMBER - Indonesia memiliki banyak agama, aliran, faham, dan gerakan organisasi keagamaan lainnya dan pada saatnya seringkali terjadi perbedaan prinsip dalam menjalankan kegiatan ritual keagamaan.
Prinsip-prinsip kegiatan ritual itulah yang seringkali melekat
pada pengikut aliran yang dapat dikatakan sangat sentimen. Sentimen-sentimen (fanatisme)
pada aliran kepercayaan, faham, dan gerakan keagaman di Indonesia yang
berlebihan, sering kali menimbulkan konflik sosial, baik vertikal maupun
horizontal.
Di tengah
maraknya isu perbedaan tersebut membuat Forum Kerukunan
Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jember bekerjasama dengan Kementerian
Agama Kabupaten Jember melaksanakan dialog lintas agama dengan berbagai
kalangan masyarakat dan profesi dengan mengusung tema “Menjaga Toleransi Untuk Keutuhan NKRI” yang diselenggarakan di Hotel Luminor Jember. Senin, (15/10/21).
Hadir dalam forum dialog tersebut Wakil Bupati Jember, Kapolres Jember (yang diwakili oleh Kasat Binmas Polres Jember AKP Yuliati Suviani, S.H), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Ketua FKUB Kabupaten Jember, Ormas Islam (Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Al Irsyad), Pendeta, Romo, PITI, Penyuluh Agama Islam tokoh lintas agama dan kalangan pesantren serta perwakilan mahasiswa Perguruan Tinggi Se-Kabupaten Jember.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Jember Bapak Muhammad, S.Sos, M.Pd.I, menyampaikan dalam sambutannya
“Negara Indonesia ini adalah milik kita bersama bukan milik perorangan maka menjaga
keutuhan NKRI merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bahkan
tidak perlu di bahtsul masailkan lagi.” katanya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang Bapak H.
Muhammad Muslim, S.Ag, M.Sy., yang sebelumnya juga menjabat sebagai sekretaris
FKUB Kabupaten Jember. pihaknya didapuk untuk memberikan sambutan
sebagai salam perpisahan dengan para pengurus FKUB Kabupaten Jember.
“FKUB ini merupakan kepanjangan tangan dari tugas pemerintah
untuk menyelesaikan berbagai persoalan terkait dengan masalah isu-isu agama,
dan paham ajaran agama yang bertentangan
dengan syariat Islam, maka dari pemerintah harus hadir untuk merumuskan dan
memberikan anggaran kepada FKUB agar persoalan-persoalan bisa terselesaikan
dengan baik”. ujar H.
Muhammad Muslim
Lebih lanjut Cak Muslim (panggilan akrabnya) mengatakan, “berbicara tentang toleransi, perbedaan itu adalah keniscayaan yang diberikan tuhan kepada kita semua dan bagi saya untuk mencintai Indonesia saya tidak memerperlukan dalil.” Imbuhnya.
Selanjutnya
menurut Wakil Bupati Jember KH. Muhammad Balya Firjaun Barlaman yang didapuk
sebagai pemateri dalam dialog tersebut pihaknya menyampaikan “Memeluk agama
merupakan keyakinan hati yang tidak bisa dipaksakan, bahkan Undang-undang pun
memberikan kebebasan kepada warga Indonesia untuk meyakini dan menjalankan ajaran
agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Nah toleransi beragama ini yang
nantinya harus kita berikan pemahaman kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya Kabupaten Jember baik
dari kalangan atas, menengah bahkan ke kalangan bawah.” Pungkasnya
PEWARTA: ZOEBAIDI
#Jember #Kemenag #Penyuluh #Bupati #Pesantren #NU
#Muhammadiyah #Alirsyad #Romo #Pendeta #Piti #Mahasiswa
0 Comments: