Dari Gelaran Maestro Mengajar Di Banyuwangi, Anak-anak Muda Menciptakan Seni Tari Kreasi ‘Singomanjuruh’
BANYUWANGI - Ajang program maestro mengajar yang menyasar anak-anak muda Banyuwangi, mendapat sambutan antusias dari para anak-anak muda yang berminat belajar seni tari Gandrung. Seni tari Gandrung itu sendiri merupakan tarian khas Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya bangsa Indonesia. Selasa, (09/11/2021).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani,
dalam gelaran program maestro mengajar, juga turut aktif belajar tari Gandrung
bersama anak-anak muda dari maestro Gandrung Banyuwangi, yaitu temu, sudartik
dan sunarsih.
Program maestro mengajar ini telah
digelar di kecamatan Wongsorejo, Kabat, Muncar dan Singojuruh. Ada 100 anak
muda pelajar Banyuwangi yang antusias ikut belajar tari Gandrung tersebut dari
maestronya.
Ipuk Fiestiandani menegaskan akan
terus mendorong program ini agar semakin banyak anak muda Banyuwangi yang memahami
dan menguasai seni tari gandrung khas Banyuwangi itu.
"Mohon saya diijinkan, ikut belajar
juga tari gandrung pada maestronya.” ujar Ipuk Fiestiandani.
Selain mengajarkan tarian Gandrung, dari
ajang program maestro mengajar ini. Anak-anak muda Banyuwangi juga berkreasi
menciptakan tarian kreasi yaitu tarian singomanjuruh. Tarian yang menceritakan
asal muasal kecamatan Singojuruh.
Menurut ketua Banyuwangi Youth
Creative Network (BYCN) Hendri Kurniawan, tarian kreasi singomanjuruh yang
diciptakan anak-anak muda Banyuwangi itu menceritakan sosok kesatria
singomanjuruh seorang kesatria tampan, gagah berani putra raja Singojuruh.
“Jadi tarian ini bukan hanya tarian
khas tapi juga sebagai tarian kreasi yang merepresentasikan sejarah berdirinya Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.” pungkas Hendri Kurniawan.
Pewarta Rofi'i, (Sumber: Humas
Pemkab Banyuwangi)
0 Comments: