Cegah Paham Radikalisme Sejak Dini, Aiptu Supriyanto, Bhabinkamtibmas Koncer Kidul, Ajarkan Pendidikan Pancasila dan Kebangsaan di Pondok Pesantren Nurul Hidayah
BONDOWOSO - Bahaya paham radikalisme dan terorisme tidak hanya disampaikan kepada orang dewasa, tapi juga disosialisasikan pada kalangan remaja dan anak-anak.
Aiptu
Supriyanto, Bhabinkamtibmas Koncer Kidul, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten
Bondowoso getol menjalani aktifitas itu sejak 2017 silam di Pondok Pesantren
Nurul Hidayah, desa setempat.
Materi
yang diajarkan mengenai pendidikan moral, pancasila, kebangsaan dan
Nasionalisme. Tujuannya agar para pelajar bisa memahami bahwa negaranya terdiri
dari bangsa yang majemuk, namun tetap harus rukun satu sama lain.
“Radikalisme
itu rata-rata masuk ke anak-anak muda. Dimana pemikiran mereka masih labil.
Oleh sebab itu, sejak mereka masih remaja dan anak-anak, sudah kami tanamkan
tentang Nasionalisme dan materi berkebangsaan,” papar Aiptu Supriyanto, Jum’at
(12/11/2021).
Dalam
kelas, ia tidak hanya menyampaikan materi dengan lisan kosong saja, melainkan
juga terkadang menggunakan alat peraga, seperti lambang Pancasila.
“Ada
sesi tanya jawab tentang apa saja makna di setiap lambang Pancasila dan lain
sebagainya. dan juga tentang jahatnya terorisme itu bagi masyarakat dan
negara,” ucapnya.
Warga
Desa Grujugan Kidul, Kecamatan Grujugan ini mengaku miris melihat banyaknya
pemuda yang direkrut sebagai ‘pengantin’ untuk melakukan bom bunuh diri.
“Padahal,
dengan dasar apapun, bom bunuh diri yang menewaskan orang lain itu tidak
dibenarkan, apalagi jika yang menjadi korban adalah orang yang tidak bersalah,”
bebernya.
Pak
Pri, sapaan akrabnya, ia mengajar secara sukarela di pondok pesantren tersebut
rata-rata 2 kali dalam sepekan. Menurutnya, hal ini merupakan implementasi dari
Bhabinkamtibmas Peduli Pendidikan.
“Yang
utama adalah tugas sebagai abdi Negara. Sedangkan mengajar di Ponpes ini
sebagai upaya ikut serta dalam bidang pendidikan, terutama pendidikan karakter
dan kebangsaan,” papar bapak 3 anak ini.
Kapolsek
Tenggarang AKP Muktamar,SH mendukung penuh aktifitas Aiptu Supriyanto sebagai
pengajar sukarelawan di Ponpes Nurul Hidayah.
“Sangat
mendukung karena memang salah satu tugas polisi adalah bagaimana memberikan
pemahaman kepada masyarakat, termasuk bahaya paham radikalisme dan terorisme,”
tutur Kapolsek dikonfirmasi terpisah.
Di
sisi lain, ditegaskan Kapolsek, rutinitas Aiptu Supriyanto juga tidak
mengganggu tugas fungsionalnya sebagai abdi Negara.
“Jika
tugas di Polsek sedang senggang, maka Aiptu Supriyanto mengajar. Jika ada tugas
kedinasan, maka tentu fokus menjalankan tugas di Polsek. Kami sangat fleksibel
dalam hal ini,” ungkapnya.
Humas
Ponpes Nurul Hidayah Ustad Mistari menyebut, ada 121 siswa MTs di Pondok
Pesantren Nurul Hidayah yang rutin mendapatkan pengajaran dari Aiptu
Supriyanto.
“Terkadang
juga materi disampaikan pada anak-anak SMK Nurul Hidayah yang berjumlah 101
siswa,” ucapnya.
Menurutnya,
pengajaran materi Kebangsaan dan Nasionalisme untuk mencegah paham radikalisme
selaras dengan program lembaga tersebut.
“Sebelumnya
kami akan ada program Pramuka. Jadi selaras dan saling melengkapi dengan materi
yang disampaikan Pak Bhabin,” tegasnya.
#Bondowoso #Radikalisme #Pendidikan #Pancasila #Kebangsaan
0 Comments: