OLEH : AYOPRI AL JUFRI
Berbicara
cinta, tentu semua makhluk hidup memiliki rasa cinta, terutama manusia yang
memiliki perasaan sangat mendalam begitu juga rasa cintanya. Cinta dapat
merubah manusia waras menjadi gila, gila jadi waras, karakter setan jadi
karakter malaikat, karakter malaikat juga bisa jadi karakter setan, cinta juga
dapat merubah lapar jadi kenyang, jauh jadi dekat, berat jadi ringan, bahkan
api akan terasa sejuk oleh cinta.
Begitu
hebatnya rasa cinta jika merasuk dalam hati manusia, apabila rasa cinta datang
tanpa kontrol bisa mengakibatkan malapetaka, oleh karena itu perlu adanya
arahan yang jelas ketika cinta itu datang akan menempati pada posisi yang
semestinya.
Lagu
cinta yang cukup menarik dalam sebuah bait syair lagu berjudul
"Renungkanlah" yang dikarang oleh M. Mashabi dipopulerkan oleh Dewi
Yull berikut :
Rasa
cinta pasti ada
Pada
makhluk yang bernyawa
Sejak
lama sampai kini
Tetap
suci dan abadi
Takkan
hilang selamanya
Sampai
datang akhir masa
Takkan
hilang selamanya
Sampai
datang akhir masa
Renungkanlah
Perasaan
insan sama
Ingin
mencinta dan dicinta
Bukan
ciptaan manusia
Tapi
takdir Yang Kuasa
Janganlah
engkau pungkiri
Segala
yang Tuhan beri"
Lirik
lagu di atas adalah ungkapan rasa akan indahnya cinta yang dikarang oleh
manusia, karena manusia juga menyukai keindahan dan kemesraan dalam
menyeimbangkan batinnya, cinta mungkin tidak mengenyangkan tapi bisa membuat
kenyang jasad, jika ingin bukti bisa tanyakan pada anak muda yang sedang
dilanda cinta.
Dalam
Islam cinta sangat mendapat perhatian serius, agar sesuai koridor Ilahiyah.
Misalnya dalam Al-Qur'an banyak ayat berbicara cinta, seperti yang terdapat
dalam Surah Ali Imron berikut :
زُیِّنَ
لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوٰتِ مِنَ ٱلنِّسَاۤءِ وَٱلۡبَنِینَ وَٱلۡقَنَـٰطِیرِ ٱلۡمُقَنطَرَةِ
مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلۡفِضَّةِ وَٱلۡخَیۡلِ ٱلۡمُسَوَّمَةِ وَٱلۡأَنۡعَـٰمِ وَٱلۡحَرۡثِۗ
ذٰلِكَ مَتَـٰعُ ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَاۖ وَٱللَّهُ عِندَهُ حُسۡنُ ٱلۡمَـَٔابِ
Artinya:
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga). (QS. Ali Imron: 14)
Selain
ayat di atas banyak ayat lain yang berbicara
tentang cinta, seperti yang cantum dalam Indeks Al-Qur'an Al Baqoroh : 93, 165,
177, Ali Imron : 14, 31, 92, An Nisa' : 129, Al Maidah : 154, Attaubah : 24,
120, Yusuf : 8, 30, AnNahl : 107, Al hujarat : 7, 9, Al Waqi'ah : 37, Al Hasr : 9, Al Qiyamah : 20, AlFajr : 20, Al
Adiyah : 8.
Islam
mengajarkan bahwa kita harus mencintai seluruh umat manusia tanpa memandang
asal-usul mereka, bahkan kita akan dengan mudah menemukan cinta di segala aspek
kehidupan.
Berbicara mengenai cinta terdapat banyak jenisnya, mulai dari cinta kepada Allah SWT hingga cinta seorang lelaki pada wanita, dan juga sebaliknya.
Semua
orang berhak jatuh cinta. Cinta itu juga dapat tumbuh kapan saja dan juga di
mana saja tanpa terbendung.
Pujangga
Muslim Khalil Gibran dalam ungkapan cintanya berikut :
"Jika
kau mencintai seseorang, biarkan ia pergi. Kalau ia kembali, ia adalah milikmu.
Bila tidak, ia memang tidak pernah jadi milikmu."
Dalam
Al-Qur'an dan Hadist Nabi Muhammad SAW
memberikan arahan tentang cinta
agar jangan berlebihan dalam mencintai orang yang kita kasihi :
"Cintailah
kekasihmu (secara) sedang-sedang saja, siapa tahu suatu hari dia akan menjadi
musuhmu; dan bencilah orang yang engkau benci (secara) biasa-biasa saja, siapa
tahu suatu hari dia akan menjadi kecintaanmu."
(H.R Tirmidzi)
"Boleh
jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, boleh jadi pula kamu
menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu
tidak mengetahui." (QS Al Baqarah: 216)
"Ketika
seorang suami dan istri saling berpandangan dengan penuh cinta, Allah melihat
mereka dengan belas kasih." (HR. Bukhari)
Pada
prinsipnya arahan cinta yang dituntun oleh Islam ada dua, yang utama adalah
cinta kepada tuhan Allah SWT dan rasulnya Muhammad SAW, itu yang disebut cinta
dalam tauhid, kedua cinta kepada sesama manusia, itu yang disebut cinta
Insaniyah, baik itu hubungan laki-laki dan perempuan atau kepada saudara atau
tetangga, termasuk juga cinta kepada tanah air, bangsa dan negara dan lain-lain.
Cinta
yang benar dalam Islam adalah cinta yang diridhoi oleh Allah SWT dan Rasulnya
SAW, dalam tauhid hanya mengakui Satu Tuhan dan percaya kepada rasulnya, dalam
cinta insaniyah melalui jalur pernikahan yang sah, baik sesuai ketentuan hukum
islam dan ketentuan negara.
Sebagai
penutup tulisan ini, saya kutipkan puisi cinta dalam novel Legendaris berjudul "Ketika
Cinta Bertasbih" yang ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy
Puisi
dibacakan sosok Anna Althafunisa:
Sekalipun
cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar.
Namun
jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri.
Meskipun
lidahku telah mampu menguraikan dengan terang.
Namun
tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang
Sementara
pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
Kata-kata
pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta
Dalam
menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan
keledai terbaring dalam lumpur
Cinta
sendirilah yang menerangkan cinta
Dan
percintaan !"
Puisi
dibacakan oleh sosok Ayyatul Husna:
Kau
mencintaiku Seperti bumi Mencintai titah Tuhannya.
Tak
pernah lelah Menanggung beban derita Tak pernah lelah Menghisap luka
Kau
mencintaiku Seperti matahari Mencintai titah Tuhannya
Tak
pernah lelah Membagi cerah cahaya Tak pernah lelah Menghangatkan jiwa
Kau
mencintaiku Seperti air Mencintai titah Tuhannya
Tak
pernah lelah Membersihkan lara Tak pernah lelah Menyejukkan dahaga
Kau
mencintaiku Seperti bunga Mencintai titah Tuhannya
Tak
pernah lelah Menebar mekar aroma bahagia Tak pernah lelah Meneduhkan gelisah
nyala
*Penulis Alumni STAIN Jember (UIN KHAS Jember), Aktif di Lembaga Bantuan Hukum Adhikara Pancasila Indonesia (LBH API), dan Tim Hukum Media Berita Nasional Zona Post Indonesia.
0 Comments: