
KKN BTV 3 UNEJ KELOMPOK 14 DAMPINGI INOVASI PENGEMASAN DAN DIGITALISASI PEMASARAN TAPE BONDOWOSO
Penulis: Dela Martha Kartika (Mahasiswa Unej Semester VII Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan)
Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa dikenal dengan KKN adalah mata kuliah
yang mewajibkan mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat selama kurun waktu
tertentu. Salah satu universitas yang saat ini sedang menerjunkan mahasiswanya
untuk KKN adalah Universitas Jember.
Program KKN yang diterapkan oleh Universitas Jember adalah KKN BTV 3
atau Kuliah Kerja Nyata Back To Village
yang telah terselenggara untuk ketiga kalinya. Hal ini disebabkan masih
tingginya angka penularan Covid-19 di Indonesia. Sehingga setiap mahasiswa
harus melakukan pengabdian masyarakat secara mandiri di kampung halamannya
masing-masing, salah satunya di Kabupaten Bondowoso.
KKN BTV 3 secara teknis telah dikatakan bahwa bentuk pengabdian
masyarakatnya secara mandiri atau individu. Namun, perlu diketahui bersama
bahwa terdapat kelompok-kelompok dalam KKN BTV 3, dimana setiap kelompok
terdiri dari satu DPL (Dosen Pembimbing Lapangan).
Salah satu kelompok KKN BTV 3 Universitas Jember adalah Kelompok 14 dengan
DPL dr. Yudha Nurdian, M.Kes. dan Dela
Martha Kartika sebagai salah satu mahasiswi anggota kelompok tersebut yang
melakukan KKN BTV 3 di Desa Sumber Canting, Kecamatan Wringin, Kabupaten
Bondowoso dengan topik pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak Covid-19.
KKN BTV 3 telah berjalan di minggu ketiga atau lebih tepatnya dimulai 11
Agustus 2021 dan berakhir pada tanggal 9 September 2021.
Sejak adanya pandemi Covid-19 sekitar 1,5 tahun yang lalu hingga saat
ini telah mengubah kestabilan ekonomi masyarakat pada umumnya. Hal itu
dikarenakan kebijakan-kebijakan yang mengharuskan kita untuk bekerja dari
rumah. Kemudian, salah satu dampak yang paling dirasakan adalah para pelaku
UMKM dimana terjadi penurunan penghasilan yang drastis akibat sepinya pembeli.
UMKM Tape Bapak Nurul salah satu contohnya, yang dijadikan sasaran KKN
BTV 3 di Desa Sumber Canting. Diketahui tingkat penjualan tape dari UMKM Bapak
Nurul menurun hingga 50%. Bapak Nurul ini biasanya menjual tapenya di daerah
Kabupaten Probolinggo dengan menggunakan transportasi bus yang dilanjutkan
dengan jalan kaki setelah turun dari bus.
Seiring dengan kebijakan pemerintah bahwa jumlah maksimal penumpang
kendaraan umum adalah 50% sehingga Bapak Nurul harus mengeluarkan biaya
transportasi dua kali lipat.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dirancang suatu program kerja KKN
BTV 3 yang diimplementasikan pada UMKM Tape Bapak Nurul, agar mampu
bertahan dari kondisi keuangan dan bisa dikenal lebih oleh khalayak umum.
Program kerja yang disusun adalah inovasi pengemasan dan digitalisasi
tape.
Hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi mengenai
pengemasan yang praktis dan efisien. Sehingga diperoleh kemasan
yang cocok berupa besek. Besek merupakan tempat atau wadah yang terbuat dari
anyaman bambu. Kemasan tape akan lebih menarik calon pembeli dan lebih terjamin
kualitasnya.
Kedua, dilakukan branding
dengan membuatkan logo dan akun media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan
Instagram. Seperti di dalam berita desanya, “Saya akan memberikan pelayanan edukasi
mengenai bagaimana cara membuat besek sebagai inovasi pengemasan tape,
kemudian bagaimana cara memanfaatkan media sosial”. Program kerja lainnya
adalah mendaftarkan lokasi UMKM Tape Bapak Nurul pada google maps. Hal ini
tentu sangat berguna bagi para calon pembeli untuk lebih mudah mengetahui
lokasinya.
Melalui inovasi pengemasan dan promosi-promosi melalui media sosial, besar
harapan untuk saat ini bisa memulihkan kondisi keuangan dari UMKM Tape dan
untuk ke depannya Bapak Nurul tidak harus mencari pembeli sendiri sampai ke
Kabupaten Probolinggo, namun bisa mendatangkan calon pembeli ke rumah lokasi
penjual.
EDITOR: HUSNUL IBADI

0 Comments: