
Oleh: BAGUS ARDI ZULKARNAEN*
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas
Jember Mengadakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2021, dengan
cara baru sejak munculnya pandemi Covid-19, yakni dengan program KKN Back to Village
atau KKN Pulang Kampung, agar kegiatan KKN tetap bisa dilaksanakan ditengah pandemi
covid-19 dengan ketentuan mahasiswa melakukan KKN secara mandiri di daerahnya
masing-masing.
Saya Bagus Ardi Zulkarnaen Mahasiswa UNEJ Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi
Ekonomi Syariah merupakan salah satu peserta KKN BTV 3 UNEJ kelompok 15 yang didampingi
oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Ir. Sundahri, PGDip. Agr. Sc., M.P. itu telah memilih Desa Lombok Kulon sebagai tempat
mengabdi dan mengambil tema “Program Pemberdayaan Wirausaha Terdampak Covid-19.
Desa Lombok Kulon adalah salah satu Desa yang terletak di Kecamatan
Wonosari Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan data administrasi Pemerintah Desa
Tahun 2017 jumlah penduduk Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari Kabupaten
Bondowoso terdiri dari 1.924 KK dengan
jumlah penduduk total 4.901 jiwa dengan
rincian penduduk laki-laki sejumlah 2.353 jiwa dan
penduduk perempuan sejumlah 2.514 jiwa.
Berdasarkan Data Pusat Statistik, kondisi geografis
Desa Lombok kulon memiliki luas perkebunan/ladang seluas 0,5 Ha dan lahan
pertanian seluas 220 Ha. Tanaman pada lahan pertanian/ladang bervariatif, ada
yang dimanfaatkan untuk menanam padi, jagung, cabe, tomat, singkong dan tanaman
pertanian yang lain.
Permasalahan yang saat ini sedang dialami oleh masyarakat Desa
Lombok Kulon yaitu pandemi Covid-19 dampak yang dirasakan karena adanya pandemi
ini tidak hanya pada sektor kesehatan namun juga dirasakan dampaknya oleh
pelaku usaha, utamanya pada pelaku usaha pengrajin cobek di Desa Lombok Kulon
Kecamatan Wonosari Bondowoso.
Pendapatan masyarakat yang menurun berakibat juga pada menurunnya
daya beli sehingga menyebabkan penurunan pada penjualan cobek karena masyarakat
lebih mengutamakan untuk membeli kebutuhan pokok. Selain itu permasalahan pada
kurangnya pemahaman masyarakat pada media sosial yang bisa dijadikan sarana
untuk pemasaran, sebagian besar masyarakat masih menggunakan teknik pemasaran
konvensional.
Setelah mencermati permasalahan yang ada di Desa Lombok Kulon Kecamatan
Wonosari bondowoso, saya tertarik untuk membantu salah satu pemilik usaha
“kerajinan cobek” di Desa tersebut agar terlepas dari permasalahan yang ada.
Program kerja yang saya buat yaitu memberi pelatihan penggunaan
media sosial kepada sasaran yaitu pelaku usaha kerajinan cobek di Desa Lombok
Kulon agar dapat memanfaatkan teknologi yang ada sebagai sarana melakukan
pemasaran dan memberikan pelatihan branding untuk produk yang dihasilkan
tujuannya agar lebih luas dikenal dan juga dapat meningkatkan daya saing dengan
usaha yang serupa. Dan juga akan melakukan pendampingan pada pelaku usaha
kerajinan cobek agar sasaran dapat memaksimalkan potensi dari penggunaan media
sosial dan juga dalam penggunaan brand.
Harapan saya yakni semoga dengan program kerja yang dibuat dapat
membantu usaha kerajinan cobek kedepannya agar lebih berkembang dan mampu
bertahan dalam persaingan pasar global.
* Mahasiswa UNEJ Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ekonomi
Syariah

0 Comments: