
Pemkab Banyuwangi Terus Berjuang, Kawah Ijen Masuk Wilayah Kabupaten Banyuwangi
BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi kembali menegaskan bahwa Pemkab Banyuwangi terus berjuang agar kawasan Kawah Ijen masuk wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Untuk itu Pemkab
Banyuwangi sudah melayangkan surat kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),
isi surat meminta Kemendagri untuk memberikan semua kawasan kawah Ijen pada Kabupaten
Banyuwangi.
“Saat ini kami akan
mengirim surat susulan dengan menyertakan bukti bukti argumen yang
detail, intinya kita ingin kawasan kawah Ijen sepenuhnya milik Kabupaten Banyuwangi”
ujar Ipuk Bupati Banyuwangi.
Ipuk Festiandani juga
mengatakan “Sampai detik ini belum ada penetapan batas wilayah atau daerah dari
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai otoritas yang punya hak
menetapkan batas daerah dan kita sudah bertemu dengan Kemendagri di Jakarta
pada pertengahan Juni 2021”. imbuhnya.
Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri) akan melakukan mediasi ulang terkait batasan kawasan Ijen.
“Soal diplomasi dan
argumen tekhnis, kita tak ingin perang di media dengan instansi Pemkab lain. Walaupun
belum ada penetapan batas wilayah Ijen, kita sudah melakukan upaya -upaya
pengembangan. Salah satunya dengan melakukan penyediaan sarana air bersih di
kawasan Paltuding (Kaki Gunung Ijen) yang selama ini menjadi keluhan para
pengunjung. Jadi kementerian PUPR lewat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Brantas akan mengerjakan penyediaan sarana air bersih di kawasan Paltuding"
jelasnya. Kamis, (01/07/2021)
Kabag pemerintahan
Pemkab Banyuwangi Nurhadi, membenarkan bahwa proses mediasi terkait batas
wilayah kawah Ijen masih terus dilakukan Kemendagri.
“Pada tanggal 16 Juni
2021 Kemendagri dan Pemkab Banyuwangi sudah melakukan pertemuan di Jakarta, namun
pihak Kemendagri tetap akan melakukan mediasi ulang.
Sejumlah dokumen
otentik yang menjadi bukti bahwa kawasan kawah Ijen masuk wilayah Kabupaten
Banyuwangi adalah sejumlah peta:
Residen Besoeki
Afdeling Banyuwangi 1895, Java Resn Besoeki 1924 blad XIII C (Pengukuran tahun
1917--918 dan 1922),
Java Resn 1924 blad
LXXXVIII b (ALG NO XVIII -58 b),
Peta Hooogland 1920
(pengukuran topografi Belanda 1917 - 1918),
Java
Resn Besoeki 1925
blad XCIV A (pengukuran 1920- 922),
Java dan Madura 1942
sheet no 59/XLIII-a,
US Army Map Service, Peta
Watersuplyy Banyuwangi 1945,
Java Verslag Van Den
Topographischen Diens In Nederland-Indie.
Bukti bukti lain juga akan kita serahkan kepada Kemendagri" pungkasnya.
PEWARTA: ROFI'I
0 Comments: