
Kolaborasi MWC NU, Banom dan Kader dalam Memperingati Nuzulul Qur’an
BONDOWOSO
- Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso
mengadakan Peringatan Nuzulul Qur'an bersama segenap Banom NU dan Kader
Penggerak NU se-Kecamatan Wonosari. Acara bertempat di Balai Desa Tangsil
Wetan, Wonosari, Bondowoso (06/05/2021).
Banom NU yang
terlibat dalam acara tersebut diantaranya PAC. GP. Ansor, Fatayat NU,
IPNU-IPPNU, Muslimat NU, PSNU Pagar Nusa, ISNU, BMT NU serta Badan Semi Otonom
GP Ansor yaitu Banser bertugas sebagai keamanan dalam acara tersebut.
Ustad Abdul Wasik,
M.H.I., Ketua Tanfidziyah MWC NU Wonosari dalam sambutannya menyampaikan bahwa
kegiatan tersebut merupakan kegiatan puncak dari kegiatan-kegiatan yang
sebelumnya diadakan oleh MWC NU Wonosari dan segenap Banom NU selama bulan puasa.
"Sebelum-sebelumnya,
kita sudah mengadakan ngaji Ramadhan. Ansor dan Fatayat pun telah mengadakan
bagi-bagi takjil dan makanan di setiap desa-desa yang ada di Wonosari,"
tuturnya.
Ustad Abdul Wasik,
M.H.I., juga menyampaikan alasan dikumpulkannya Banom NU dan Kader Penggerak NU
se-Kecamatan Wonosari agar lebih mengokohkan persatuan dan lebih menguatkan
identitas ke-NU-an baik secara kultural maupun struktural.
"Kebersamaan
MWC NU Wonosari dan Banom akan dijadikan bukti persatuan dan menjadi ujung
tombak demi kemajuan NU di Wonosari," jelasnya.
Dr. KH. Mas'ud
Ali, Koordinator Cabang PKPNU Bondowoso, yang turut hadir juga mengingatkan
kepada segenap Banom NU dan Kader Penggerak NU bahwa dalam menyongsong satu
abad NU demi mewujudkan kemandirian organisasi. Kader Penggerak NU harus
menjalankan tugasnya sesuai dengan 9 perintah kader.
"Ada dua
tugas kader yang harus dilakukan. Pertama, mendukung program KOIN NU. Kedua,
membantu menggerakkan kegiatan-kegiatan NU melalui jalur koordinasi kelembagaan
dan Badan Otonom NU. Hal itu akan tercapai apabila kader NU bersatu dan selalu
merapatkan barisan," tegasnya.
Selain itu, beliau
juga menjelaskan pentingnya kesetiaan dan kesediaan kader terhadap NU.
Menurutnya, berada di NU bukan hanya sekadar berilmu, tetapi juga harus
bergerak.
"Semangat
perjuangannya juga harus meneladani para Muassis. Ilmunya sama, harokahnya juga
sama. Maka, Insya Allah akan diakui sebagai santrinya Muassis NU,"
imbuhnya.
Selain Peringatan
Nuzulul Qur'an, Banom dan Kader Penggerak NU se-Kecamatan Wonosari juga
menggelar santunan kepada anak yatim.
Terdapat puluhan
anak yatim yang berasal dari 12 desa yang ada di Kecamatan Wonosari mendapatkan
santunan dan diberikan langsung oleh KH. Mas'ud Ali dengan didampingi oleh KH.
Muhammad Hasyim Sonhaji, M.H.I., Gus H. Isomuddin Romli, M.Pd dan Ustad Abdul
Wasik, M.H.I.
Acara tersebut
diakhiri dengan doa yang dipimmpin oleh KH. Muhammad Hasyim Sonhaji, M.H.I.,
dan dilanjutkan buka bersama di lapangan, tepat berada di utara Balai Desa
Tangsil Wetan Wonosari.
Tinjauan tim
media, seluruh pengurus MWC NU Wonosari, Banom dan Kader Penggerak NU Wonosari
beserta tamu undangan duduk bersama dalam satu tikar menikmati hidangan buka
puasa.
Pewarta : Imron Rasyidi
0 Comments: